World Muslimah Kembali Digelar, Ajang Kapitalisasi Muslimah

Yogyakarta - Beberapa finalis dari ajang tahunan World Muslimah Award (WMA) 2014 telah tiba di Indonesia hari ini, Senin 10 November 2014. Keceriaan tergambar dari wajah mereka saat dalam perjalanan menuju kawasan Bogor tempat mereka semua menginap untuk menunggu rangkaian kegiatan WMA.

"Senang sekali rasanya bisa berkumpul dan bertemu teman-teman dari berbagai negara. Excited sekali di perjalanan, mereka juga gembira. Ada yang sudah sampai ada juga yang masih delaypesawatnya," ujar Lulu, salah satu finalis dari Indonesia saat diwawancarai Dream.co.id, Senin 10 November 2014. 

Tak hanya Lulu yang merasa senang. Hampir semua finalis merasakan kegembiraan yang sama. "Aku merasa gugup untuk acara ini, tetapi senang nanti bisa berkumpul dengan teman baru dari berbagai negara, dan bisa menikmati indahnya Bogor," tambah Nissa Bella dari Malaysia.

Finalis dari Trinidad, Tobago, negara kepulauan laut Karibia bagian selatan, Nabalah Chi juga mengungkapkan kegembiraannya bisa mengikuti rangkaian kegiatan yang berlangsung hingga 21 November 2014 ini.

"Hi, nice to meet you, senang sekali bisa ikut ajang ini. Bertemu dan mendapat teman baru dari berbagai negara dan bisa saling berbagi itu hal yang menyenangkan," sapa Nabalah.

Sama halnya dengan Masturah Bte Jamil, "Bisa kenal dengan kalian semua jadi hal yang paling menyenangkan," kara Matsurah sambil menyapa ke semua rekannya.

Kekhawatiran dan panik dirasakan beberapa finalis yang masih juga belum sampai di kota Bogor.
"Pesawatku delay dari Makasar, bissmillah. Ada rasa khawatir sedikit tidak sampai tepat waktu. Tapi semoga lancar," ujar Imhe Junyati, finalis lain dari Indonesia. (Ism)

Founder sekaligus CEO World Muslimah Foundation, Eka Shanty menyambut gembira kehadiran para finalis. "Alhamdulillah beberapa sudah sampai di sini, semoga yang lainnya bisa menyusul dengan selamat dan hati gembira. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada semua finalis," ujar Eka.

Ke25 finalis yang beruntung mengikuti ajang WMA ini yaitu :
1. Ainur Nelissa binti Aziz  dari Malaysia
2. Ayah Aboukura dari United Kingdom
3. Ben Guefrache Fatima dari Tunisia
4. Bilqis Adebayo dari Nigeria
5. Dina Torkia dari United Kingdom
6. Elis Solihah dari Indonesia
7. Fatma Aydin dari Germany
8. Gesti Nur Ula Deraputri dari Indonesia
9. Gul Rukh Khan dari Netherland
10. Hanin Abu Salim dari Palestine
11. Lulu Susanti dari Indonesia
12. Madiha Mubeen dari Canada
13. Marwa Ahmed Soliman dari USA
14. Masturah Bte Jamil dari Singapore
15. Molina Ulfah Ramadhan dari Indonesia
16. Nabalah Chi dari Trinidad & Tobago
17. Nada Mostafa Taha Al-Asmar dari Egypt
18. Nashiya Salie dari South Africa
19. Nurkhairunnisa binti Mohd Zaidi dari Malaysia
20. Nazreen dari India
21. Primadita Rahma Ekida dari Indonesia
22. Safitri Rahmadani dari Indonesia
23. Samaneh Zend dari Iran
24. Siti Fathimah Junyanti Irfan dari Indonesia
25. Tasnima Tarannum Karishma dari Bangladesh

Bentuk Baru Kapitalisasi Muslimah

Ajang World Muslimah tidak lebih sebagai Kapitalisasi dan Komersialisasi Muslimah. Seakan-akan ini sebagai tandingan kegiatan Miss World atau Miss Universe, tapi justru kegiatan ini tak lebih upaya kapitalisasi dan komersialisasi muslimah.

Padahal, kecantikan muslimah bukan untuk ditandingkan. Muslimah penghormatannya tak harus dalam perbandingan seperti ini. Sebab Muslimah, di mata islam, kedudukannya terhormat dalam mengurus keluarga, berhijab sempurna, dan taat kepada aturan Allah SWT. 

Maka kegiatan seperti ini setidaknya tidak lebih dari upaya merendahkan kedudukan muslimah. Membandingkan muslimah dengan gaya metropolis dan hidup wanita Liberal merupakan pelecehan terhadap hijab dan islam itu sendiri.