Syaikh Sudais : Terorisme Telah Membuat Umat Muslim Saling Membid'ahkan dan Mengkafirkan

Syeikh Sudais: Terorisme jangkiti umat sampai Membid’ahkan dan Mengkafirkan
Ketua Umum Urusan Dua Masjid Suci, Syeikh Dr Abdurrahman as-Sudais didaulat menjadi pimpinan pertemuan pembuka Muktamar Internasional Anti Terorisme yang diadakan oleh Universitas Islam Madinah (UIM), Selasa (22/04/2014) lalu.

Dalam muqodimahnya, Syeikh as-Sudais mengibaratkan terorisme seperti wabah dan penyakit mematikan bagi manusia, wabah ini harus diantisipasi dan dilawan.
Imam senior Masjidil Haram ini mengajak mengambil jalan tengah menyikapi terorisme dan memaksimalkan peran keluarga dalam mentarbiyah anak-anak,  memberi mereka peringatan akan bahaya internasional bagi agama dan dunia mereka.
“Terorisme adalah penyakit yang menjangkit di tubuh sebagian kaum Muslimin, dengan penyakit tersebut mereka dengan mudah menyebar teror kepada manusia dengar berbagai macam cara, bahkan merendahkan saudaranya seiman sampai pada tingkat membid’ahkan dan mengkafirkannya,” kata as-Sudais seperti dikutip situs resmi Pengurus Dua Masjid Suci.
Ia menilai, apa yang dilakukan oleh Arab Saudi dalam kebijakannya terhadap gerakan terorisme internasional sebagai langkah tawasshut (tengah-tengah) seperti yang diajarkan oleh al-Quran dan as-Sunnah dengan pemahaman para Salafus Soleh.
Acara yang berlangsung di aula utama Raja Saud kampus UIM tersebut menghadirkan 7 pembicara internasional dengan materi seputar mencari jalan keluar dari terorisme yang menjerat dunia Islam.
Pada Jalsah pertama yang dipimpin langsung oleh Syeikh as-Sudais, para pembicara fokus membahas evaluasi pemahaman seputar masalah jihad, masalah teror dan masalah hukum menentang pemerintah yang sah.
Hadir sebagai pembicara Dr Ahmad Abdul Karim al-Kubaisi dari Universitas Ibb Yaman juga hadir Dr Rafat Mahmud Bahajat dari Universitas Lembah Selatan Mesir, Dr Muhammad Zainal dari Universitas Sultan Sulaiman Maroko, Dr Sulaiman Awasyiriyah dari Universitas Batnah Aljazair, Dr Ahlam binti Mahmud Ali dari Universitas Yarmuk, Dr Abdul Aziz bin Abdurrahman dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, dan Dr Kholid Alu Hamid dari Ma’had ‘Aly Lil Qodho Arab Saudi.*/Muhammad Dinul Haq, koresponden hidayatullah.com di Madinah