Dr. Yusuf Qaradawi Fatwakan Haram Ikut Pemilu Presiden Mesir Mendatang, Putus Asa atau Perbuatan Setan?

dr qaradawiDr. Yusuf Qaradawi menfatwakan haram ikut dalam pemilu presiden mendatang di Mesir, selain itu ulama asal Mesir inimenyerukan boikot nasional pada pemilu yang akan di gelar pada 26 dan 27 Mei mendatang.
Dalam penampilan perdananya setelah 2 bulan dihentikan oleh pemerintah Doha, Dr. Yusuf Qaradawi menyebut apa yang terjadi dalam pemilu mendatang adalah membantu pendirian pemerintah yang zalim dan tagut, “dan ini haram,” ujar Dr Qaradawi.

Dalam penyataan yang dikutip oleh kantor berita AFP, Dr. Qaradawi mengatakan “Sisi merebut kekuasaan dari Presiden sah Mesir Muhammad Mursi dan kemudian memerintah secara zalim dan tagut, bagaimana kita akan memilihnya?.”
Menanggapi sebuab pertanyaan yang menanyakan apakah dirinya akan mengharamkan pemilu 26-27 Mei mendatang, Dr. Qaradawi mengatakan “Tentu saja.”
Fatwa ini dikeluarkan Dr. Yusuf al Qaradawi dalam dalam konferensi Al Quds di ibukota Doha hari Minggu (11/05) kemarin.
Selain itu ulama kharismatik ini juga menyerukan umat Islam bersatu untuk membantu Palestina lepas dari jajahan Israel.
Putus Asa Atau Perbuatan Setan 
Pernyataan penolakan atau keharaman Ikut Serta Pemilu ini bertimbang terbalik dengan apa yang dinyatakan oleh sejumlah ulama di Indonesia. "Ajaran Islam, menurut Ketua MPR itu, melarang perbuatan setan. Sehingga diharapkan nanti pada Pemilu warga jangan sampai terjadi golput," ujar Hidayat Nurwahid saat kampanye terbuka rangkas bitung beberapa waktu silam.
Di antara kaidah yang sering digunakan adalah “ memilih salah satu perkara yang lebih sedikit unsur dharurah (kemudaratan).” Ketika kita dihadapkan kepada dua pilihan yang masing-masing mengandung unsur kemudaratan, maka kita dianjurkan untuk memilih bagian mana yang terkecil efek kerusakannya. Jika kita menganggap bahwa politikus itu sudah keluar dari mainstream yang berlaku, maka lihatlah di bagian mana orang yang lebih sedikit berlaku curang.
Apakah ini bentuk pragmatisme fatwa? Apalagi mengingat sejumlah kelompok islam, tetap yakin Demokrasi adalah jalan perubahan. 
 (Skynewsarabia/Ram)