Sumsel – Gerakan yang akhir-akhir ini mewarnai panggung media di Nusantara, ISIS, ternyata pernah merayu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) untuk bergabung.
“Jamaah ISIS di Sumsel sempat ada yang dipengaruhi diajak bai’at, tapi nggak banyak,” kata Ketua HTI Sumsel, Mahmud Jamhur seperti dilansir RMOL Sumsel, Kamis (7/8).
Namun, lanjut Mahmud, HTI langsung melakukan antisipasi kepada kadernya untuk tidak bergabung dalam gerakan radikal ISIS.
“HTI sudah menjelaskan kepada jamaah bahwa mereka (ISIS) tidak memenuhi syariat. Kami sampaikan kepada jamaah, hukum Islam itu seperti apa yang benar,” terangnya.
Meski mempunyai tujuan membentuk Khilafah seperti yang mereka kampanyekan, namun dengan tegas Mahmud mengatakan ISIS dan HTI berbeda. Dimana ISIS merupakan gerakan Islam yang bertindak ekstrim sementara HTI gerakan Islam yang tidak menggunakan kekerasan.
Ia menambahkan, ISIS salah satu gerakan Islam, hanya saja tindakannya ekstrim jika tidak sependapat dengan dia maka dikafirkan, dibunuh. Jadi itulah yang menyebabkan citra Islam jadi buruk.
“HTI tidak menggunakan kekerasan. HTI melalui penyadaran, politik Islam,” demikian Mahmud Jamhur.[]ma/rmol/di.com
“Jamaah ISIS di Sumsel sempat ada yang dipengaruhi diajak bai’at, tapi nggak banyak,” kata Ketua HTI Sumsel, Mahmud Jamhur seperti dilansir RMOL Sumsel, Kamis (7/8).
Namun, lanjut Mahmud, HTI langsung melakukan antisipasi kepada kadernya untuk tidak bergabung dalam gerakan radikal ISIS.
“HTI sudah menjelaskan kepada jamaah bahwa mereka (ISIS) tidak memenuhi syariat. Kami sampaikan kepada jamaah, hukum Islam itu seperti apa yang benar,” terangnya.
Meski mempunyai tujuan membentuk Khilafah seperti yang mereka kampanyekan, namun dengan tegas Mahmud mengatakan ISIS dan HTI berbeda. Dimana ISIS merupakan gerakan Islam yang bertindak ekstrim sementara HTI gerakan Islam yang tidak menggunakan kekerasan.
Ia menambahkan, ISIS salah satu gerakan Islam, hanya saja tindakannya ekstrim jika tidak sependapat dengan dia maka dikafirkan, dibunuh. Jadi itulah yang menyebabkan citra Islam jadi buruk.
“HTI tidak menggunakan kekerasan. HTI melalui penyadaran, politik Islam,” demikian Mahmud Jamhur.[]ma/rmol/di.com