#SaveCeuPopong dan #WakilRakyatKampungan

Kericuhan di DPR, Apa Kata Ceu PopongKericuhan di DPR, Apa Kata Ceu Popong (Runi S/okezone)JAKARTA - Pimpinan DPR sementara Popong Otje Djundjund menjadi buah bibir saat memimpin rapat paripurna yang memanas. Bagaimana komentar wanita yang menjadi anggota parlemen tertua tersebut?

“Itu justeru menggambarkan bahwa suasana hidup. Para anggota dewan bisa mengungkapkan apa yang mereka inginkan,” kata Ceu Popong di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Meski sempat dikelilingi anggota Pamdal dan penuh dengan cacian, wanita kelahiran Bandung 30 Desember 1938 itu mengaku tidak mengalami terganggu.

“Ini menjadi gambaran umum tidak semua manusia sama, ada yang sabar dan ada pula yang emosional, itu tidak masalah buat saya,” tuturnya.

Sementara itu, di usia yang tidak muda lagi Ceu Popong mengaku tetap siap menjalani tugasnya sebagai anggota dewan.

“Siap sekali. Di dunia politik tidak sama dengan PNS atau militer yang terbatas umur. Setelah kita sudah terpilih ya kita harus siap, mulai dari siap bekerja, siap tidak mengantuk, siap menjalankan tugas sebagai anggota dewan,” tuturnya.
#SaveCeuPopong jadi Trending Topic
Sikap tegas pimpinan sementara DPR Popong Otce Djundjunan saat memimpin sidang paripurna Rabu 1 Oktober malam hingga dini hari ini mendapat apresiasi dari pengguna sosial media yakni twitter.

Nama Ceu Popong pun menjadi trendding topic twitter di dunia. Salah seorang pengguna twitter bernama @geegha menulis “Edan dong! #SaveCeuPopong trending topic worldwide no 1 !!”

Hal senada dikatakan pengguna twitter @ajengkol yang menulis “#saveceupopong  sudah jadi TT”. Di-hastag tersebut pun berbagai komentar bermunculan mulai dari nyeleneh hingga serius.
#WakilRakyatKampungan Sempat Jadi Trending Topic Juga 
Melihat Sidang yang ricuh, twitterland juga memunculkan Hashtag #WakilRakyatKampungan. Maklum saja, puluhan dan ratusan anggota berubah jadi preman "Intelektual" malam tadi. Sidang beberapa kali di skors. Bahkan Palu Sidang sempat hilang dari pimpinan sidang sementara, Ceu Popong.
Ironis dan miris. Keterwakilan Rakyat di DPR ternyata hanya menjadi pepesan kosong wakil rakyat. Ketika masuk ke sana, Suara rakyat hilang, digantikan dengan ego dan paduan suara partai. Tak ada lagi itu istilah wakil rakyat, yang ada mewakili nafsu masing-masing individu di sana.
Demokrasi tak lagi mencari ketenangan, kedamaian dan kebenaran. Sidang paripurna pertama anggota DPR itu menunjukkan jati diri Demokrasi sesungguhnya.
(Okezone dan berbagai sumber)