Ngga Butuh V-Day Untuk Katakan Cinta


 Photo: Ngga Butuh V-Day Untuk Katakan Cinta   Oleh: Rizqi Awal (Penulis Buku, Narasumber tetap Generasi Emas RRI Pro2 96FM Bandung)  Wanita dimanapun menginginkan pria yang bertanggung-jawab. Dan tanggung jawab itu akan dimulai dengan tumbuhnya rasa cinta diantara lawan jenis. Tak heran, kebutuhan rasa kasih sayang itu, akan semakin memuncak tatkala menjelang 14 Februari.   “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (QS. Maryam (19): 96)  Rasa cinta itu alamiah. Hasutan jiwa yang senantiasa terguncang, saat sodoran opini tentang cinta itu wajar. Tapi bagi kita yang tahu cara yang benar, katakan sayang tak harus merayakan pada Valentine Day.  Sebab cinta itu bukan diwakili oleh Bunga, cokelat atau kehormatan. Tapi cinta yang terpuji, lahir dari mereka yang beriman dan beramal soleh.   Lantas untuk apa kita Valentine Day, bila Allah telah muarakan pernikahan, persahabatan dan kasih sayang yang tertulis dalam Quran dan Sunnah. Mereka yang merayakan V-Day tak lebih sebagai upaya pengotoran kesucian cinta. Lihat saja, yang untung pada Valentine Day bukanlah sepasang sejoli, tetapi para penjual cokelat, kondom serta pernak-pernik V-Day yang lainnya.  Siapa korban V-Day? Korban v-day adalah generasi muslim yang harusnya taat justru menjadi tersesat. Lantas, bagaimana sesungguhnya kita mengerti makna cinta yang hakiki itu? Tentu kita harus menyadari bahwa cinta yang benar itu, cinta yang diarahkan sesuai apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.  Ingatlah, selamanya pacaran tak akan membuat kedua sejoli menjadi dewasa. Yang ada berakhir pada adegan-adengan dewasa yang tak halal bagimu.


Oleh: Rizqi Awal (Penulis Buku, Narasumber tetap Generasi Emas RRI Pro2 96FM Bandung)

Wanita dimanapun menginginkan pria yang bertanggung-jawab. Dan tanggung jawab itu akan dimulai dengan tumbuhnya rasa cinta diantara lawan jenis. Tak heran, kebutuhan rasa kasih sayang itu, akan semakin memuncak tatkala menjelang 14 Februari.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (QS. Maryam (19): 96)

Rasa cinta itu alamiah. Hasutan jiwa yang senantiasa terguncang, saat sodoran opini tentang cinta itu wajar. Tapi bagi kita yang tahu cara yang benar, katakan sayang tak harus merayakan pada Valentine Day. Sebab cinta itu bukan diwakili oleh Bunga, cokelat atau kehormatan. Tapi cinta yang terpuji, lahir dari mereka yang beriman dan beramal soleh.



Lantas untuk apa kita Valentine Day, bila Allah telah muarakan pernikahan, persahabatan dan kasih sayang yang tertulis dalam Quran dan Sunnah. Mereka yang merayakan V-Day tak lebih sebagai upaya pengotoran kesucian cinta. Lihat saja, yang untung pada Valentine Day bukanlah sepasang sejoli, tetapi para penjual cokelat, kondom serta pernak-pernik V-Day yang lainnya.

Siapa korban V-Day? Korban v-day adalah generasi muslim yang harusnya taat justru menjadi tersesat. Lantas, bagaimana sesungguhnya kita mengerti makna cinta yang hakiki itu? Tentu kita harus menyadari bahwa cinta yang benar itu, cinta yang diarahkan sesuai apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Ingatlah, selamanya pacaran tak akan membuat kedua sejoli menjadi dewasa. Yang ada berakhir pada adegan-adengan dewasa yang tak halal bagimu.